Pertumbuhan Ekonomi Sintang 4,9 Persen

oleh

SINTANG – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Kurniawan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sintang saat ini sebesar 4,9 persen.

Ia mengatakan, produk domestik regional bruto yang disumbang dari 17 sektor, didominasi oleh pertanian dan perkebunan yang memberikan kontribusi sebesar 23 persen.

“Artinya apa, selama ini nilai tambah ekonomi lebih banyak di pertanian,” kata Kurniawan.

Kondisi Perbatasan

Kurniawan mengatakan, sebagai bagian dari Kabupaten Sintang, ada 19 persen merupakan daerah perbatasan yang meliputi Kecamatan Ketungau Tengah dan Kecamatan Ketungau Hulu. Daerah perbatasan ini memiliki total 58 desa dengan jumlah penduduk sekitar 53 ribu jiwa.

“Masalahnya banyak. Masalah yang paling utamanya adalah konektivitas. Sintang ke Senaning hanya 170-an kilometer, tapi jarak tempuhnya 10-16 jam. Kalau nasib sedang tidak bagus, bisa bermalam di jalan,” beber Kurniawan.

Kemudian, daerah perbatasan Sintang sempat direncanakan akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 1 tahun 2019. Namun dari total 11 PLBN yang akan dibangun di Indonesia, hanya PLBN Sintang di Sungai Kelik Kecamatan Ketungau Hulu yang belum berhasil dibangun.

“Masalahnya pihak Malaysia belum menyetujui titik koordinat. Padahal dengan adanya PLBN akan menutaskan masalah-masalah di perbatasan, misalnya soal konektivitas, pendidikan maupun kesehatan,” jelasnya.

Dengan adanya PLBN, masalah di perbatasan akan terselesaikan. Ketimbang seperti saat ini, tanpa PLBN namun perlintasan tak resmi susah dikontrol karena mobilitas barang dan orang lewat jalan tikus.

“Dan yang perlu diingat, daerah perbatasan kita adalah perbatasan darat. Jadi poin penting untuk mengubah perbatasan kita harus komprehensif menata infrastruktur, manusianya, sosial dan pelayanan publik,” jelasnya.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.