Prihatin Silok Ketungau Diduga Punah

oleh

SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Liyus mengaku prihatin dengan adanya informasi yang menyatakan bahwa ikan Silok merah atau Arwana di Sungai Ketungu diduga sudah punah.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus mengungkapkan bahwa Silok merah Ketungau diduga sudah punah karena sampai saat ini tidak pernah ditemukan lagi oleh nelayan Sintang. Baik itu di Sungai Ketungau. Maupun anak-anak Sungai Ketungau.

“Sebagai warga Sintang dari Ketungau, saya tentu prihatin dengan kondisi ini. Mengingat silok Ketungau dulunya sangat terkenal,” kata Liyus pada berita-aktual.com, belum lama ini.

Menurut Liyus, agar Silok atau hewan endemik lainnya tidak punah, penting sekali upaya pelestarian bersama. Tak hanya pemerintah, tapi juga kesadaran masyarakatnya.

“Pelestarian hewan pada dasarnya harus dimulai dengan kesadaran kolektif. Kalau itu sudah ada, maka upaya pelestarian bisa berjalan baik,” nilai legislator dari Partai Gerindra ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sintang, Kartiyus menduga punahnya Arwana super red di Sungai Ketungau disebabkan perburuan yang massif. Perburuan saat itu tak hanya menangkap anak ikan Arwana saja, tetapi juga induknya.

Kartiyus mengaku ingat betul saat perburuan besar-besaran ikan Arwana zaman dulu. Ketika itu Sungai Ketungau layaknya pasar malam, di mana-mana dipenuhi lampu senter dari orang-orang yang mencari ikan Arwana di Sungai Ketungau. Kejadian sekitar tahun 1980-an, waktu itu saya masih SMA.

No More Posts Available.

No more pages to load.