BERITA-AKTUAL.COM, SINTANG – Setelah cukup lama diperjuangkan, Kabupaten Sintang akhirnya memiliki fasilitas Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Dinamai RSJ Sudiyanto, soft opening fasilitas publik tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Sintang Jarot Winarno, Selasa 27 Februari 2023.
RSJ Sudiyanto berlokasi di Jalan Adisucipto. RSJ tersebut memanfaatkan eks bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M Djoen Sintang. RSJ Sudiyanto terdiri dari 12 tempat tidur, 8 kamar perawatan, kamar rehat narkoba, ruang perawatan akut dan non akut.
Perlu diketahui, Sudiyanto adalah nama mantan Wakil Bupati Sintang yang meninggal dunia karena sakit. Untuk mengingat jasa-jasanya, Sudiyanto dipilih menjadi nama RSJ Kabupaten Sintang.
“Terima kasih kepada Bu Maria Magdalena (istri almarhum Sudiyanto-red) yang telah mengizinkan nama Sudiyanto diabadikan sebagai nama rumah sakit jiwa ini. Untuk almarhum Sudiyanto, bapak bahagia di surga dan namanya kami abadikan sebagai nama pusat pelayanan kebahagiaan dunia yakni Rumah Sakit Jiwa Sudiyanto,” ujar Jarot.
Dikesempatan itu, Jarot menyampaikan harapannya agar semua orang dalam menjalankan hidup dengan bahagia. Jangan phobia dan takut terhadap sesuatu.
“Takut terhadap wanita juga bisa disembuhkan oleh dokter jiwa. Cemas dan korban perundungan juga bisa disembuhkan kejiwaannya. Inilah pentingnya keberadaan rumah sakit jiwa,” ujarnya.
“Di kota besar, ada indeks kebahagiaan. Ada Negara di eropa yang indeks kebahagiaannya tinggi. Jakarta belum bahagia, Sintang juga belum memenuhi syarat sebagai kota yang membahagiakan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto Linoh menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit jiwa ini sudah dilakukan sejak 2018. Idenya sudah dimunculkan bahwa Kabupaten Sintang memerlukan keberadaan rumah sakit jiwa. Karena berdasarkan data, penderita gangguan jiwa cukup tinggi.
“Data kami, jumlah orang Kabupaten Sintang yang mengalami gangguan jiwa sebanyak 772 orang. Dengan diagnosa mengalami gangguan jiwa berat itu sekitar 640 orang,” jelasnya.
Ia mengatakan, Sintang masih mengirim warga untuk dirawat di rumah sakit jiwa Singkawang sebanyak 27 orang. Sebelum Sintang memiliki dokter jiwa, rata rata rujukan per tahun ke Singkawang dari Sintang itu 50-80 orang per tahun.
Sinto bercerita, awal pendirian rumah sakit jiwa ini sulit sekali. Konsultasi kemana-mana ditolak. Lalu saat almarhum Sudiyanto menjabat Wakil Bupati Sintang, banyak membantu dalam mengupayakan pembangunan rumah sakit jiwa.
“Almarhum ikut ke Jakarta dan bertemu dengan Kementerian Kesehatan. Ikut rapat dengan kami dalam persiapan pembangunan rumah sakit jiwa. Terima kasih kepada Ibu Maria Magdalena Sudiyanto yang sudah mengizinkan nama almarhum Pak Sudiyanto untuk diabadikan menjadi nama rumah sakit jiwa di Kabupaten Sintang,” ucap Sinto.
“Pemberian nama ini merupakan penghargaan atas upaya dan bantuan almarhum dalam ikut memperjuangkan keberadaan rumah sakit jiwa ini. Ini juga penghargaan atas karya almarhum untuk Kabupaten Sintang. Bahkan nanti akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kabupaten Sintang, Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kapuas Hulu,” ujar Sinto.