BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Serangas, Anasias Agus Dwi Leksono mengatakan bahwa akibat dampak Corona Virus Disease (Covid-19), kegiatan yang dilakukan Puskesmas Serangas hanya rutinitas pelayanan yang memang diarahkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
“Contohnya seperti Posyandu, penjaringan, itu yang memang dilaksanakan. Untuk progam unggulan, selama ini tidak dilaksanakan karena terkendala pandemi Covid-19,” kata Anasias Agus Dwi Leksono pada berita-aktual.com saat ditemui di Sintang, beberapa waktu lalu.
Untuk program inovasinya, sambung Anasias Agus Dwi Leksono, juga tak bisa dilaksanakan karena Covid-19. “Tapi sekarang kami sedang melakukan perencaan kegiatan untuk tahun 2023. Saya mengimbau karena ada lokus stunting ditahun depan yakni di Desa Kenuak,” jelasnya.
“Jadi saya tekankan harus ada satu peogram yang sejalan prodi bab IV. Dalam bab IV kan ada program peningkatan program nasional, salah satunya stunting. Ada program yang dinamakan Generasi atau Gerakan Menekan Angka Stunting,” jelasnya.
Dijelaskannya, program tersebut diutamakan dari pendampingan ibu-ibu yang anaknya terdata mengalami ada gizi buruk. Kemudian ada kelas untuk mengolah hasil pangan lokal, misalnya pakis, daun-daun yang bisa dikonsumsi dan makanan-makan lain.
“Untuk pangan berbahan lokal, ada juga Puskems lain yang melakukan itu. Jadi kita semacam memodifikasi. Ini harus dilakukan agar memberikan kesadaran bahwa makanan lokal bisa dikonsumsi untuk anak-anak dan tentunya bergizi.
Anasias Agus Dwi Leksono juga menjelaskan mengapa Desa Kenuak jadi lokus stunting tahun 2023 mendatang. Ia mengatakan, berdasarnya penyampaian dari dinas menunjukan bahwa tahun 2021 menunjukan ada potensi stunting kenaikan di Kenuak.
“Makanya pusat lokusnya di situ, bukan kami yang menentukan. Yang kami lakukan adalah menerapkan program yang akan dilakukan untuk menekan stunting,” ujarnya.
Kata Anasias Agus Dwi Leksono, untuk penanganan stunting, tak bisa dilihat langsung atau seketika. Hasilnya baru bisa dilihat beberapa tahun kedepan. “Hanya saja, sangat penting pemahaman masyarakat lah, apakah mampu memberikan pendampingan pada anak atau memberikan makanan yang bergizi pada anak. Kita dari Puskesmas hanya melakukan tugas sesuai tupoksi,” jelasnya.