Wabup Ronny Imbau Masyarakat Sintang Waspada Rabies

oleh

SINTANG – Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Sintang agar mewaspadai penularan penyakit rabies.

Imbauan itu disampaikan wabup merespon adanya beberapa laporan terkait kasus gigitan anjing yang terindikasi penyakit rabies di sejumlah tempat di Kabupaten Sintang.

“Dengan adanya kondisi ini, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di Kabupaten Sintang agar berhati-hati, kemudian menjaga jarak dengan anjing,” imbaunya.

Kemudian, kata Ronny, bagi masyarakat yang memilihara anjing agar segera mengantarkan binatang peliharaannya untuk divaksin.

“Atau untuk sementara waktu anjingnya dikandangin dulu, jangan dibiarkan berkeliaran. Ini merupakan upaya kita bersama untuk menghindari virus rabies itu sendiri,” sarannya.

Pemda Sintang sendiri, saat ini sedang mengkaji langkah-langkah untuk menindaklanjuti masalah rabies di Bumi Senentang. “Sementara ini kita masih dalam penjajakan, nanti Pemda akan menetapkan status (kejadian luar biasa atau KLB),” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Edy Harmaini mengakui bahwa baru-baru ini ada kasus gigitan anjing diduga rabies yang menimpa ibu-ibu di Desa Karya Jaya Bakti, Kecamatan Kelam Permai.

“Berdasarkan penyelidikan epidemologis (PE), ibu-ibu tersebut positif digigit anjing rabies. Sebelumnya sudah kita ambil sampling berupa kepala anjing kemudian dikirim ke provinsi, hasilnya positif rabies,” ungkapnya.

Sementara, ibu-ibu yang menjadi korban gigitan anjing rabies sudah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR). “Dia digigit di sekitar wajah. Kejadiannya bulan ini,” ungkapnya.

Edy mengungkapkan bahwa gigitan anjing rabies di Kabupaten Sintang hingga saat ini sudah 128 kasus.

“Dengan semakin banyaknya kasus ini, kami mengimbau meminta agar binatang peliharaan seperti anjing, kucing maupun monyet agar dimasukan ke kandang. Kemudian segera divaksin,” imbaunya.

Kemudian untuk anjing liar, kata Edy, akan dilakukan pemusnahan untuk memotong mata rantai penularan rabies. “Apalagi musim Juni Juli masuk musim kawin anjing. Jadi penyebarannya bisa tinggi,” jelasnya.

Ia memastikan stok VAR saat ini cukup. “Stok VAR aman. Kita punya stok 500 vial, di faskes juga tersedia,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.