SINTANG – Dulu, ikan Baong dan rokok sempat jadi penyebab inflasi di Kabupaten Sintang. Saat ini, kedua hal tersebut tidak lagi jadi penyebab inflasi di Bumi Senentang.
“Dua hal ini ndak lagi jadi penyebab inflasi. Contohnya ikan Baong yang pernah menjadi salah satu penyebab inflasi. Ternyata setelah kita telusuri, penyebabnya dikarenakan salah survei dari Badan Pusat Statistik. Yang disurvei itu ibu-ibu beli ikan Patik, bukan ikan Baong,” ungkap Kartiyus.
Kata Kartiyus, yang sering dibeli ibu-ibu di pasar itu ikan Patik. Bukan ikan Baong. Jenisnya memang hampir sama, tapi ikan Baong lebih besar. Selain itu ikan yang banyak di warung Padang juga ikan Patik, bukan Baong.
“Nah itu yang jadi pertanyaan saya, kok ikan Patik disebut ikan Baong. Makanya saya bilang itu salah, ikan Patik ya ikan Patik, bukan ikan Baong. Ikannya jelas beda,” tegasnya.
Untuk saat ini inflasi masih rendah. Harga sayur masih terkendali. Salah satu upayanya dengan membuka Pasar Tani.
“Sekarang, Pasar Tani buka hari Jum’at dan Sabtu. Jadi pasarnya buka dua hari dalam seminggu untuk menekan harga sayur mayur kita,” jelasnya.
Mudahan-mudahan, sambung Kartiyus, keberadaan Pasar Tani bisa terus membantu menekan harga sayur di Kabupaten Sintang agar tidak melonjak.
“Untuk harga cabe di Sintang masih stabil. Dibandingkan dengan cabe yang didatangkan dari luar Sintang, harga cabe lokal lebih murah,” katanya.