KPPN Sintang: Realisasi Belanja APBN Hingga Februari 2024 Meningkat 147,17 Persen

oleh
Kepala KPPN Sintang, Dwi Yanti Yuliarsih.

BERITA-AKTUAL.COM – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sintang kembali menggelar konferensi pers mengenai kinerja APBN di wilayah Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi, Rabu 20 Maret 2024.

Kali ini, informasi yang disampaikan adalah realisasi hingga 29 Februari 2023. Konferensi pers tersebut dipimpin langsung Kepala KPPN Sintang, Dwi Yanti Yuliarsih secara online melalui zoom meeting.

Hadir secara online sebanyak 46 satuan kerja yang berada dibawah naungan KPPN Sintang serta sejumlah perwakilan media di Bumi Senentang.

Kepala KPPN Sintang, Dwi Yanti Yuliarsih membeberkan bahwa pada tahun 2024 mengelola dana APBN sebesar Rp 3.580,53 miliar. Ini terdiri terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 836,75 miliar yang tersebar di 46 satuan kerja dan Rp 2744,45 miliar Dana Transfer yang meliputi dua kabupaten. Yaitu; Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi.

Ia menjelaskan, sampai dengan Februari 2024, realisasi belanja APBN mencapai Rp 610,51 miliar atau sebesar 17 persen. Rinciannya terdiri dari Rp 466,71 miliar dana transfer ke daerah dan dana desa serta Rp 143,83 miliar belanja K/L. “Dengan demikian target realisasi triwulan I-2024 sebesar 15 persen telah tercapai,” jelasnya.

Realisasi terbesar berasal dari belanja pegawai yang mencapai Rp 75,7 miliar. Kemudian disusul belanja barang sebesar Rp 65,5 miliar. Lalu realisasi belanja modal sebesar Rp 2,6 miliar. Terakhir belanja bansos yang belum ada realisasi hingga periode 29 Februari 2024.

“Dari sisi belanja pemerintah pusat terjadi kenaikan sebesar 147,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023,” terang Dwi Yanti Yuliarsih

Sementara itu dari sisi penerimaan, sampai dengan 29 Februari 2024 KPPN Sintang telah membukukan penerimaan sebesar Rp 114,58 miliar. Jumlah itu mengalami penurunan sebesar 24,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Realisasi transfer ke daerah mencapai Rp 466,6 miliar atau 20 persen dari pagu sebesar Rp 2.328,7 miliar. Realisasi ini meliputi Kabupten Sintang sebesar Rp 291,2 miliar dan Kabupaten Melawi Rp 175,4 miliar,” jelasnya.

“Sedangkan untuk penerimaan perpajakan sebagian besar ditopang dari penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri sebesar Rp 62,15 miliar atau 54,2 persen dari total penerimaan. Sementara itu, realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak mencapai Rp 3,49 miliar,” ungkap Dwi Yanti Yuliarsih.

Penyaluran KUR

Dikesempatan itu, dijelaskan pula bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Sintang tercatat Rp 41 miliar dengan 355 debitur. Di Kabupaten Melawi sebesar Rp 27,9 miliar dengan 269 debitur. Total penyaluran KUR di Sintang dan Melawi sebesar Rp 68,9 miliar atau naik sangat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,9 miliar.

“Selain itu jumlah debitur juga naik dari 71 debitur menjadi 624 debitur. Hal ini dikarenakan sejak bulan Januari 2024 bank penyalur KUR sudah mendapatkan informasi alokasi dana KUR yang disalurkan. Sehingga penyaluran bisa dilaksanakan lebih awal,” katanya.

Terkait dengan penyaluran pembiayaan Ultra Mikro juga mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan. Penyaluran UMi di Kabupaten Sintang tercatat Rp 1,3 miliar dengan 303 debitur dan Kabupaten Melawi sebesar Rp679 juta dengan 180 debitur,” bebernya.

Dikatakannya, tahun 2024 merupakan tahun terakhir dalam menuntaskan sasaran dan target program prioritas dalam RPJMN Tahun 2020 – 2024.

Oleh karena itu ia meminta semua pihak dapat segera memanfaatkan anggaran sesuai dengan arah kebijakannya, melakukan upaya mitigasi atas issue yang muncul sehubungan dengan penyerapan dana, serta memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat dengan Pemda lainnya guna mempercepat transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

No More Posts Available.

No more pages to load.