SINTANG – Kubu Berangan yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, hingga kini masih kesulitan mengakses jaringan telekomunukasi.
Kondisi ini diungkapkan Kepala Desa Kubu Berangan, Maria Tini kepada wartawan di Sintang belum lama ini.
Untuk mengakses jaringan telekomunikasi di desa, kata Maria Tini, warga Kubu Berangan terpaksa menggunakan layanan wifi berbayar.
“Di desa kami, ada warga yang pasang Starlink. Jadi mereka jualan voucher wifi. Nah, ketika kami punya keperluan mendesak untuk berkomunikasi atau urusan pekerjaan yang memelukan internet, kami menggunakan fasilitas itu,” kata Maria Tini.
Selama ini, Desa Kubu Berangan memang bisa mengakses sinyal, namun tidak lancar.
“Sinyalnya hilang datang. Ndak mampu untuk akses internet. Makanya kita cukup terbantu dengan adanya warga yang memberikan layanan internet lewat Starlink,” ujarnya.
Untuk layanan voucher wifi, kata Maria Tini, harganya berbeda-beda. Ada yang 5 ribu untuk tiga jam. Ada juga yang 5 ribu hanya untuk satu jam saja.
“Kalau kalau kami di desa ingin mengakses informasi, ya pergi ke wifi itu lah. Ndak ada pilihan lain karena jaringan di desa kami masih putus-putus,” ungkapnya.
Untuk memenuhi layanan internet, pihak desa selalu mengusulkan ke pihak terkait. Dan tahun lalu, Desa Kubu Berangan mendapatkan bantuan tower mini atau Base Transcaiver Station (BTS) dari Bhakti Kominfo.
“Namun tower BTS tersebut kadang menyala, kadang tidak. Hanya bisa membuka teks WA saja. Tidak mampu membuka foto atau video,” jelasnya.
