Nihil Listrik, Kubu Berangan Andalkan Panel Surya

oleh

SINTANG – Tak hanya susah sinyal, Desa Kubu Berangan Kecamatan Ketungau Tengah juga belum menikmati listrik negara.

Desa Kubu Berangan ini masuk wilayah perbatasan RI-Malaysia. Mirisnya, meski berada di beranda depan negara, kondisi pembangunan belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.

Kepala Desa Kubu Berangan, Maria Tini mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutukan listrik, warga menggunakan panel surya.

“Panel surya ini ada yang beli sendiri. Ada juga yang dibantu oleh salah satu calon anggota legislatif saat pemilu legislatif lalu,” ungkap Maria Tini pada wartawan ketika berada di Sintang, beberapa waktu lalu.

Saat ini, sebagian besar warga Desa Kubu Berangan sudah memiliki panel surya sendiri. Alternatif ini dipilih warga karena panel surya lebih terjangkau ketimbang menggunakan diesel atau genset.

“Kalau mengggunakan genset, biayanya cukup tinggi. Apalagi harus membeli BBM lagi ya kan. Kalau menggunakan genset, mungkin tidak bisa digunakan sampai pagi untuk menghemat BBM. Lain halnya kalau menggunakan panel surya, bisa lebih hemat,” katanya lagi.

Penggunaan panel surya juga bukannya tanpa keterbatasan. Mengingat, penggunaan juga tidak bisa serampangan, harus memerhatikan kemampuan daya itu sendiri.

“Kalau menggunakan panel surya, paling hanya mampu untuk penerangan beberapa lampu, menyalakan televisi kecil atau mengecas daya barang-barang elektronik. Kalau untuk masak nasi atau kebutuhan lain, saya kira listrik dari panel surya ndak mampu,” ujarnya.

Meski susah sinyal dan nihil listrik negara, akses warga ke Merakai, ibukota Kecamatan Ketungau Tengah sudah lancar sejak dibangun Jalan Paralel Perbatasan.

“Untuk akses jalan, kami menggunakan jalan paralel perbatasan. Saat ini kondisinya lancar,” jelas Maria Tini.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.