BERITA-AKTUAL.COM – Figur yang ingin bertarung pada Pilkada Sintang terus bermunculan. Terbaru, mantan Ketua KPU Sintang, Supranto Aji mengambil formulir pendafaran bakal calon bupati ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Sintang, Rabu 24 April 2024.
Pengambilan formulir dilakukan oleh beberapa pendukung Supranto Aji yang diwakili Asep Muslim. Mereka diterima langsung oleh Ketua DPD PAN Sintang, Anton Isdianto.
“Hari ini kita mengambil formulir atas nama Supranto Aji, Ketua KPU Sintang periode 2013-2018 sebagai bakal calon bupati. Selain ke PAN, kita berencana mendaftarkan ke beberapa parpol lainnya,” kata Asep Muslim.
Ia mengatakan, keputusan Supranto Aji untuk ikut kontestasi Pilkada Sintang bermula dari obrolan warung kopi. Ada aspirasi agar yang bersangkutan ikut bertarung, kemudian dibentuklah Gerakan Perubahan Sintang (GPS).
“Tujuannya sama, kita ingin melihat Sintang yang lebih maju. Mengingat Sintang ini sangat luas, kita perlu sosok pemimpin yang enerjik. Karena akan mampu untuk menampung aspirasi, melihat dan membersamai desa-desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sintang. Makanya kita perlu pemimpin yang enerjik. Nah sosok enerjik ini identik dengan muda,” ujarnya.
Kemudian, sambung Asep Muslim, dengan melihat fenomena yang ada tentunya kita ingin pemimpin yang inklusif dan berkeadilan serta mampu untuk mengayomi semua. Dengan perbedaan yang ada kita jadikan satu.
“Selanjutnya kita juga ingin pemimpin inovatif yang punya ide-ide cemerlang untuk mewujudkan Sintang yang lebih maju,” katanya.
Ketua DPD PAN Sintang, Anton Isdianto mengatakan bahwa pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dimulai 22-29 April 2024. Hingga saat ini sudah beberapa orang yang mengambil formulir, yakni dari ormas dan partai.
“Untuk kader internal, mungkin saya dan Pak Senen Maryono bisa ikut mendaftar. Tapi kami di internal bisa mendaftar terakhir, kan masih ada pertimbangan lain. Kalau ada tokoh lain yang ingin maju, silahkan mendaftar,” ujar Anton.
Menurutnya, setelah pendaftaran nanti, semua berkas akan dikembalikan ke DPW PAN Provinsi Kalbar. “Nanti ada interview di DPW PAN Provinsi Kalbar. Mereka yang akan menggodoknya nanti untuk memutuskan figur yang akan ditetapkan oleh DPP nantinya. Salah satu pertimbangan adalah hasil survei. Setiap kandidat wajib siap disurvei,” pungkasnya.